Higiene Industri

00.29


Higiene industri merupakan satu ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan yang muncul di tempat kerja yang dapat menyebabkan pekerja sakit, mengalami gangguan kesehatan dan rasa ketidaknyamanan baik diantara para pekerja maupun penduduk dalam suatu komunitas.
Sejarah mengenai higiene industri sudah ada sejak 400 tahun SM saat hiprokates menemukan keracunan "Pb" pada pekerja tambang. higiene industri terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu hingga pada tahun 1920 di Australia dibentuk "Australian Industrial Hygiene Division". Di Amerika Serikat, pada tahun 1938 dibentuk National Conference of Governmental Industrial Hygienist (NCGIH) yang kemudian berubah nama menjadi American Conference of Governmental Industrial Hygienist (ACGIH) pada tahun 1946.
Di Indonesia sendiri sejarah mengenai higiene industri sudah ada sejak masa kolonial belanda yaitu pada tahun 1930 dengan dikeluarkannya mijn politie reglement dan selanjutnya setelah masa penjajahan, dibentuklah hiperkes (Higiene pekerja dan kesehatan) pada tahun 1968 yang disusuldengan dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970.

Konsep dalam higiene industri adalah bagaimana membatasi paparan hazard yang diterima pekerja di tempat kerja.Pembatasan dilakukan melalui proses antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian paparan hazard yang ada di tempat kerja. Pendekatannya melalui usaha preventive untuk melindungi kesehatan pekerja dan mencegah timbulnya efek yang ditimbulkan oleh bahaya (hazard).

Proses dalam higiene industri meliputi :

1.     Antisipasi

Kemampuan untuk memperkirakan, memprediksi dan mengestimasi bahaya (hazard) yang mungkin terdapat pada tempat kerja yang merupakan konseksuensi dari aktivitas kerja.
 
2.     Rekognisi

Mengenal bahaya (hazard)lingkungan yang berhubungan dengan pekerjaan dan pemahaman dari efek atau akibatnya terhadap para pekerja maupun masyarakat disekitarnya.Bahaya-bahaya (hazard) yang terkait isu higiene industri diantaranya :

a.      Bahaya fisik
Bahaya timbul dari excess-nya tingkat kebisingan, radiasi non-pengion/pengion, suhu ekstrim dan pressure (tekanan)

b.     Bahaya Kimia
Bahaya kimia timbul dari timbul dari excess-nya konsentrasi mists, uap, gas atau padatan dalam bentuk fume atau debu di udara. Selain itu, bahaya kimia terkait higiene industri termasuk juga bahan yang bersifat iritan  atau beracun ketika terabsorpsi kulit

c.      Bahaya biologi
Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sifat organisme tersebut yang dapat memberikan efek/dampak kesehatan yang terhadap manusia (agen yang menginfeksi)
d.     Bahaya Ergonomi
Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatan kerja, area kerja, prosedur kerja yang tidak memadai/sesuai. Selain itu,  bahaya ergonomi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau pekerja sakit diantaranya pengangkatan dan proses ketika menjangkau/meraih yang tidak memadai, kondisi visual yang buruk, gerakan monoton dalam postur janggal.

3.     Evaluasi

Proses pengambilan keputusan yang hasilnya adalah tingkat bahaya (hazard) dalam operasi indutri. Proses eveluasi digunakan sebagai pendekatan dasar dalam menentukan tindakan pengendalian yang akan diambil.pada tahap evaluasi ini dilakukan justifikasi terhadap tingkat bahaya yang ada dengan membandingkannya dengan standar ex : PEL, TLV dan atau NAB


4.     Pengendalian

Tindakan pengendalian terhadap bahaya merupakan proses untuk menurunkan tingkat risiko yang mungkin diterima oleh pekerja. Pengendalian untuk bahaya (hazard) yang dapat mempengaruhi kesehatan dibagi menjadi 3 kategori :

a.     Engineering control
Meliputi Cara pengendalian bahaya baik berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal maupun dengan menerapkan metode substitusi, isolasi, memagari atau sistem ventilasi. Engineering control berdasarkan hierarkinya merupakan pengendalian yang pertama.

b.     Administrative control
Pengendalian melalui penjadwalan, yaitu mengurangi waktu bekerja para pekerja di area kerja yang mengandung bahaya. Selain itu termasuk juga di dalam administrative control adalah training yang memberikan pekerja kemampuan untuk mengenali bahaya dan bekerja dengan aman melalui prosedur.

c.      APD (Alat Pelindung Diri)
Pengendalian ini merupakan pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya (hazard) yang terdapat di lingkungan kerjanya.

Pemilihan metode pengendalian secara efektif dan efisien akan mengurangi atau menghilangkan dampak bahaya yang mungkin diterima pekerja. sehingga pada akhirnya di tempat kerja tersebut akan terbentuk sistem kerja yang sehat dan aman.
Sumber :
1. Plog, Barbara. 2002. Fundamental of Industrial Hygiene. Natioanal Safety Council

You Might Also Like

1 komentar

  1. Info Training Hygiene Industri Muda, Madya Dan Utama (HIMU, HIMA & HIU) Sertifikasi BNSP Tgl 29 agustus 2016 s/d 1 september 2016. diselenggarakan oleh HSP Academy.
    Info Pendaftaran Hubungi :
    Hari 0812-8388-6030
    email: hari@hspacademy.com
    http://trainingk3.net/training-ahli-higiene-industri-madya-hima-sertifikasi-bnsp/

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images